PENGENALAN JENIS KAMERA

Pengenalan Kamera

        Kamera merupakan seperangkat alat untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar (diam maupun bergerak) yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Kamera juga memiliki perjalanannya dan sejarah tersendiri seperti manusia yang juga memiliki sejarah dan perjalannya tersendiri. Evolusi kamera dimulai di penghujung abad ke-19 yang ditandai dengan lahirnya kamera studio yang berdiri diatas tripod dengan menggunakan piringan kaca fotografis. Kamera pada awalnya disebut sebagai camera obscura yang dalam bahasa latin berarti ruang gelap. Camera obscura merupakan sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak yang dapat memantulkan cahaya melalui penggunaan dua buah lensa konveks, kemudian menempatkan gambar objek eksternal tersebut pada sebuah kertas atau film.

        Kamera merupakan seperangkat alat untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar (diam maupun bergerak) yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa.



1. Jenis Kamera Berdasarkan Teknologi

Kamera View

Kamera View adalah jenis kamera pertama kali dikembangkan pada era Daguerreotype dan masih digunakan sampai sekarang, meskipun dengan banyak penyempurnaan.


 KAMERA TLR (TWIN LECS REFLEX)

Kamera TLR adalah jenis kamera dengan dua lensa objektif dengan panjang fokus yang sama. Lensa atas berfungsi sebagai jendela bidik dan lensa dibawahnya berfungsi menyalurkan cahaya ke media perekam. Dengan demikian fotografer melihat jendela bidik dari atas kamera.

 KAMERA SLR (SINGLE LENS REFLEX)

Kamera SLR adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder. Sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya.


KAMERA RANGE FINDER

Kamera Range Finder adalah kamera yang dilengkapi dengan pengintai atau mekanisme pencari jarak. Dengan kamera ini, memungkinkan fotografer untuk mengukur jarak subjek dan mengambil foto-foto yang berada dalam fokus yang tajam.

KAMERA ELEKTRONIK LIVE VIEW

Kamera dengan menggunakan elektronik live view adalah kamera yang menggunakan LCD sebagai view finder.


KAMERA POLAROID

Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid.


KAMERA POCKET (KAMERA SAKU)KAMERA POCKET (KAMERA SAKU)

Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa masuk ke saku di baju anda. Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa masuk ke saku di baju anda.





2. Jenis-Jenis Kamera berdasarkan sistem kerjanya

Dalam dunia fotografi, terdapat dua jenis kamera yang sering di gunakan oleh para fotografer, yaitu Kamera Analog (Manual) dan Kamera Digital. 

a. Kamera Analog

    Kamera Analog adalah kamera yang dalam tehnik pengambilan gambarnya melalui cahaya yang tertangkap oleh lensa kemudian disimpan dalam film seluloid. Film seluloid ini mempunyai tiga buah elemen dasar, yaitu elemen optikal yang berupa berbagai macam lensa, elemen kimia berupa film seluloid itu sendiri, serta elemen mekanik yang berupa badan dari kamera itu sendiri. Selain itu, kamera analog membutuhkan bukaan diafragma 1/f detik, sehingga cahaya yang ditangkap, bisa diterima oleh film tersebut menjadi sebuah gambar. Kamera analog ini biasanya lebih akrab dengan sebutan kamera film.

b. Kamera Digital 

 Kamera digital adalah kamera yang cara pengambilan gambarnya secara digital dengan media penyimpanan berupa memory melalui sensor. Kemudahan dari kamera digital adalah hasil gambar yang dengan cepat diketahui hasilnya secara instan dan kemudahan memindahkan hasil (transfer). Komponen Kamera Digital : 

1. Sensor Kamera

Sensor kamera adalah sensor penangkap gambar yang dikenal juga sebagai CCD (Charged Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) dan yang terbaru BSI-CMOS (Back Side Illumination CMOS) yang terdiri dari jutaan piksel (MP-mega pixel) lebih. Kualitas foto sama sekali tidak ditentukan oleh besarnya MP, tetapi oleh kualitas sensor, prosesor kamera dan yang terakhir baru lensa, berbeda dengan kamera film di mana kualitas lensa lebih menentukan.

2. Layar LCD (Liquid Crystal Display) 

layar pada belakang kamera digital yang bermanfaat untuk melihat setting kamera, Layar LCD juga bisa membantu untuk melihat hasil foto secara instan

3. Media Penyimpanan

Media ini dapat berupa compact flash, memory stick, dan yang banyak dipakai adalah secure digital card. 

3. Klasifikasi Kamera Digital 

Kamera digital dapat dibagi menjadi beberapa grup:

a. Kamera Video

Profesional Video Camera 

Kamera yang dapat merekam bayangan bergerak. Professional Video Camera adalah Video camera yang memiliki sensor bayangan yang beragam, yang dapat meningkatkan resolusi dan tingkatan warnanya.

b. Kamera Diam (Digital still camera) kamera yang digunakan untuk menangkap gambar diam

Kamera Saku Digital (Digital Pocket) 

Kamera saku digital atau disebut juga kamera kompak digital dibuat untuk dapat dimasukkan ke dalam saku (dikantongi) dan cocok untuk pengambilan gambar kegiatan sehari-hari. Kebanyakan kamera kompak digital memiliki lensa zoom yang dapat ditarik ke dalam badan kamera dan penutup otomatis akan menutupi lensa dan melindungi dari debu.

Kamera digital prosumer 

KAMERA Prosumer biasa disebut juga dengan bridge camera, yaitu kamera yang menjembatani kamera saku (point and shoot) dengan kamera profesional (DSLR). Dari ukuran dimensinya, kamera prosumer biasanya lebih kecil dari kamera DSLR, namun memiliki kemampuan yang mendekati kamera DSLR, yaitu dalam pengaturan diafragma (aperture), kecepatan (shutter speed), dan pengaturan ISO.

Kamera SLR Digital (DSLR) 

Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) atau refleksi lensa tunggal digital adalah yang menggunakan lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya, sehingga hasil yang didapat akan sesuai dengan apa yang dilihat pada jendela bidik (view finder). Kamera ini juga dikenal sebagai kamera pro (professional) dan memliki pengaturan yang lebih kompleks. Pengaturan Exposure, diafragma (aperture), shutter speed & ISO lebih variatif yang memungkinkan pengambilan foto dalam kondisi pencahayaan, kecepatan, serta jarak yang tidak mungkin diambil menggunakan
kamera saku biasa.


4. Perbandingan Kamera Digital SLR dari kamera pocket dan prosumer yaitu:

a. Kualitas gambar yang lebih baik. Sebuah kamera DSLR biasanya memiliki sensor jauh lebih besar daripada kamera pocket – kamera pocket biasanya hanya memiliki area sensor sekitar 3-5% dari full frame sensor DSLR. Memiliki sensor besar membantu untuk mendapatkan gambar yang memiliki lebih sedikit noise (noise adalah titik-titik kecil yang biasanya fotografer lihat di gambar) dan kualitas gambar secara keseluruhan jauh lebih baik.

b. Sensitivitas yang lebih baik terhadap cahaya. Dengan sedikitnya noise berarti fotografer dapat mengambil foto di lingkungan yang sangat redup dan menangkap foto-foto yang tidak akan pernah anda bisa ambil dengan kamera pocket.

c. Rana dan fokus kecepatan. DSLR dapat mencari fokus dengan sangat cepat dan mengambil beberapa gambar perdetik. DSLR professional mampu menangkap hingga 10 frame per detik. Semua pengambilan gambar action dan olahraga dilakukan dengan menggunakan SLR. fotografer bisa melihat apa yang akan anda foto. Sebuah DSLR dibangun dengan cermin refleks, yang berarti bahwa fotografer melihat melalui lensa, bukan lubang tembus di kamera.

d. Kontrol fleksibel. DSLR tidak diciptakan untuk “kesederhanaan” seperti kamera pocket. Jadi, anda biasanya akan menemukan lebih banyak tombol dan kontrol pada DSLR dari kamera pocket. Setelah fotografer belajar bagaimana menggunakan kontrol tersebut, fotografer dapat dengan cepat mengubah pengaturan, jika perlu.

e. Kemampuan untuk menggunakan lensa yang berbeda. Ada banyak pilihan lensa yang dapat dipasang dan digunakan pada DSLR, dari wide angle ke tele, tergantung pada kebutuhan fotografer. Pada kamera pocket, Anda terbatas pada “optical zoom” dari lensa kamera. Optik lensa DSLR juga jauh lebih baik dibandingkan dengan lensa kamera pocket.

f. Depth of field. fotografer sepenuhnya bertanggung jawab dalam mengisolasi subyek dari latar belakang atau membuat gambar fotografer fokus secara keseluruhan melalui kontrol aperture lensa. Beberapa lensa potrait dan tele benar-benar dapat mengisolasi subyek anda dan membuat background menjadi lembut dan blur, yang dikenal dengan istilah “bokeh”.

g. Body yang solid. DSLR dibuat dengan sangat kuat. Sementara ada beberapa bagian yang sulit yang terbuat dari plastik, DSLR professional terbuat dari magnesium-alloy dan dapat bertahan atas banyak kekerasan fisik, sementara kamera pocket akan cepat rusak

0 Komentar